pengertian husnudzon

Pengertian Husnudzon, Hikmah, Manfaat dan Contohnya dalam Kehidupan

Posted on

Berperasangka baik terhadap sesuatu itu penting. Di dalam segala aktivitas kita harus memiliki prasangka baik. Untuk itu artikel ini akan menjelaskan pengertian husnudzon, apa saja jenis dan contohnya.

Karena dengan husnudzon kita akan mendapatkan ketenangan dalam hati. Lalu sebaliknya jika kita suudzon maka hati akan gelisah, tidak tenang pembawaanya.

Simak selengkapnya di bawah ini dengan seksama.

Pengertian Husnudzon

Akal merupakan bagian yang sangat penting pada diri manusia. Karena dengan akal, manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Allah memberikan akal pada manusia tentu untuk berpikir, salah satu ajaran dalam agama islam yaitu manusia diperintahkan untuk berfikir yang baik, dan positif atau biasa disebut dengan husnudzon.

Husnudzon merupakan salah satu sifat terpuji yang ada dalam islam, arti husnudzon sendiri secara bahasa berasal dari dua kata, yaitu dari kata khusnu dan dzan, yang keduanya memiliki arti berbaik sangka.

Dan secara istilah, dapat diartikan berbaik sangka terhadap semua ketentuan dan ketetapan yang Allah berikan dari yang sudah terjadi maupun akan terjadi pada setiap manusia.

pengertian husnudzon

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi husnudzon merupakan sifat berbaik sangka, berpikiran positif, dan tidak boleh menyangka-nyangka tanpa adanya tabayyun (mencari tahu tentang kebenaran yang terjadi), bukti dan asal-usulnya.

Husnudzon menjadi salah satu ciri yang dimiliki manusia beriman, karena dengan husnudzon bisa menghindarkan manusia dari berpikiran dan berprasangka yang buruk. Husnudzon ini biasa disebut dengan istilah positif thinking.

Baca Juga: Hukum Iman Kepada Malaikat

Orang yang beriman tentu tidak asing dengan istilah tersebut, karna memang Allah menganjurkan pada hamba-Nya untuk terus berprasangka baik dan menghindarkan dari prasangka-prasangka yang buruk (suudzon).

Orang yang selalu melatih dirinya untuk tetap menghadirkan sifat husnudzon dalam pikiran, tentu akan lebih tenang keadaan hatinya. Karena yang dipikirkan adalah hal-hal yang baik. Berbeda dengan orang-orang yang sering menghadirkan prasangka-prasangka buruk, tentu hal itu akan membuat keadaan hatinya merasakan kecemasan, kegelisahan, dan kurangnya rasa ketenangan dalam hati dan pikiran.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi manusia untuk tetap melatih dirinya selalu husnudzon pada hal-hal yang sudah terjadi dalam kehidupan, maupun yang belum terjadi.

Karna Allah sangatlah menyukai hamba-hamba-Nya yang memiliki sifat baik sangka terhadap sesuatu. Di dalam Al-Qur’an Allah juga menegaskan dalam surah Al-Hujurat ayat 12 yang bunyinya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٌ ۖ

 “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.”

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata bahwa, Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah berkata: “Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku.” (HR Muslim)

Ayat dan hadist di atas menegaskan pada ummat islam, bahwa hendaknya kita menjauhi prasangka buruk, karna hal itu bisa mendatangkan dosa.

Dan ada pada hadist di atas menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah sesesuai dengan prasangka hamba-Nya. Maka dari ayat dan hadist ini harusnya bisa memotivasi seseorang untuk tetap berprasangka baik pada Allah dan juga sesama manusia.

Macam-Macam Husnudzon

Husnudzon dapat dibagi mejadi dua macam yaitu:

Husnudzon kepada Allah

Arti dari husnudzon kepada Allah yaitu berprasangka baik pada semua kejadian yang Allah berikan pada kita. Terutama pada ujian yang Allah berikan, karna Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas dari kesanggupannya, oleh karena itu kita tidaklah boleh berpikir buruk tentang apa yang Allah timpakan pada kita.

Karna sesungguhnya bahwa Allah mengikuti prasangka hambanya. Apabila seorang hamba berpikir buruk pada Allah, maka begitu pula dengan Allah, bisa jadi pikiran buruk yang kita pikirkan tersebut akan benar-benar terjadi.

Adapula husnudzon kepada Allah SWT dalam berbagai aspek yang harus dimiliki oleh setiap muslim sebagai berikut, husnudzon dalam ketaan kepada Allah, husnudzon pada nikmat yang Allah berikan, husnudzon dalam mengadapi ujian yang datang, dan husnudzon dalam memandang ciptaan Allah.

Loading...

Husnudzon kepada sesama manusia

Husnudzon kepada manusia di sini artinya adalah, berprasangka baik dengan orang lain. Karna seringkali manusia dicelakakan pada pikirannya sendiri sebab berprasangka buruk, memikirkan hal-hal buruk pada saudaranya sendiri tanpa ada bukti yang jelas.

Apabila hal itu terjadi, maka dapat mendatangkan dampak yang tidak baik pada diri kita sendiri. Bisa jadi akan timbul penyakit hati. Oleh karena itu ketika terjadi sesuatu pada saudaranya sendiri akan lebih baik dicari tahu dengan jelas, agar tidak menimbulkan sangkaan-sangkaan yang buruk yang dapat mendatangkan situasi buruk juga.

Hikmah Husnudzon

Apa sih hikmah yang akan kita dapat ketika ber-husnudzon terhadap sesuatu? Berikut penjelasannya.

Hikmah husnudzon pada Allah

Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari berhusnudzon kepada Allah, yaitu:

  1. Menjadikan diri kita semakin bersyukur dengan apa yang sudah Allah berikan.
  2. Menjadi manusia yang mudah menerima ketetapan yang sudah Allah takdirkan.
  3. Dan percaya diri bahwa apa yang Allah berikan pastilah yang terbaik untuk kita.

Hikmah husnudzon pada sesama manusia

  1. Memunculkan sifat tabayyun (mencari kebenaran)
  2. Dapat mewujudkan persaudaraan yang semakin terjalin keterbukaannya.
  3. Husnudzon merupakan bentuk menghargai pada orang lain.

Manfaat husnudzon

manfaat husnudzon
manfaat husnudzon
  1. Dapat membersihkan pikiran kita dari hal-hal buruk.
  2. Menjadikan hati merasa lebih tenang.
  3. Terhindarkan dari hal-hal yang dapat menimbulkan penyakit hati.
  4. Dicintai oleh Allah.
  5. Dapat mengurangi rasa bekeluh kesah.
  6. Dapat memotivasi seseorang untuk sadar bahwa semua yang Allah tetapkan adalah yang terbaik.

Contoh Husnudzon

Yang pertama yaitu contoh husnudzon kepada Allah, ketika manusia Allah timpakan sebuah ujiian yang membuatnya merasa lemah, merasa sakit, merasa sedih, dan cemas.

Maka tindakan yang paling awal dilakukan adalah mendekatkan diri pada Allah, mengadukan semua keluh kesah yang ada, meminta kekuatan agar bisa melewati semua dengan baik. Karna dia sadar dan paham bahwa semua yang Allah takdirkan pada hamba-Nya adalah yang terbaik.

Hal tersebut merupakan bentuk dari sebuah pikiran husnudzon pada Allah, sebuah bentuk penerimaan atas segala kejadian dengan sabar dan berpikir bahwa Allah sedang memberinya pelajaran tentang hal baru, serta sangat yakin bahwa semua ujian itu pasti tak lepas dari sebuah hikmah yang dapat diambil pembelajarannya.

Baca Juga: Sifat Wajib dan Mustahil Allah

Contoh yang kedua yaitu husnudzon kepada manusia atau sesama, husnudzon ini bisa kita contoh dari kisah terdahulu, bahwa suatu ketika ada sekelompok perampok yang kerjaanya itu merampok kafilah yang lewat.

Ketika waktu malam tiba, sekelompok tersebut melakukan aksinya untuk merampok. Setelah mendapatkan hasil rampokan, maka mereka segera pergi dan mencari rumah untuk persinggahannya sampai pagi tiba.

Ketika menemukan rumah yang letaknya di tepi hutan, maka merekapun segera datang dan mengatakan bahwa mereka ini adalah sekelompok orang yang akan pergi berjihad di jalan Allah, dan berniat meminta izin untuk bermalam di rumah tersebut. Kemudian pemilik rumah pun mempersilahkan untuk masuk dan menjamu tamunya dan melayani dengan sangat baik.

Setelah menjamu kelompok perampok tersebut, maka pemilik rumahpun membereskan sisa jamuannya untuk dibawa kebelakang.

Namun ia memberikan sisa air jamuan tersebut pada istrinya untuk dibasukan kepada kaki anakanya yang lumpuh, berharap mendapatkan keberkahan dari tamu yang hendak berjihad di jalan Allah.

Singkat cerita, sekelompok perampok tersebut segera pergi ketika menjelang pagi, akan tetapi ketika menjelang petang mereka kembali di rumah itu lagi dengan melihat bahwa, anak yang kemarin mereka lihat lumpuh, namun sekarang ia nampak normal.

Perampok tersebut pun heran, maka pemilik rumah akhirnya menceritakan kejadiannya ketika sisa air jamuan mereka diberikan pada anaknya untuk mengaharap mendapat keberkahan, dan atas izin Allah sang anakpun sembuh dari lumpuhnya.

Maka hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah, bahwa sebagai umat islam haruslah memiliki sifat husnudzon pada sesama manusia yang lain. Karna yang demikian sangatlah Allah cintai, dan dari sifat husnudzon tersebut bisa mendatangkan hal-hal baik tentunya dengan keberkahan yang Allah turunkan.