pengertian norma kesopanan

Norma Kesopanan

Posted on

Pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan tentang Norma Kesopanan. Suatu norma yang menjadi panduan manusia dalam bertingkah laku agar sesuai dengan kaidah sopan santun.

Norma kesopanan sangat erat kaitannya dengan norma kesusilaan. Karena seseorang jika sudah berbuat sopan, maka dalam perbuatan sehari-hari tentu tidak melanggar atau melakukan tindakan asusila.

Orang yang menganut atau menjadikan norma ini sebagai pedoman dalam bertingkah laku akan menghargai, menghormati dengan masyarakat disekitarnya. Sebaliknya jika terjadi pelanggaran oleh seseorang yang tidak sopan maka membuatnya akan ditegur oleh lingkungan dimana dia berada.

Pengertian Norma Kesopanan

pengertian norma kesopanan

Dalam Wikipedia, Norma Sopan Santun atau Norma Kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma ini sifatnya relatif, yang maksudnya adalah sesuatu yang dianggap norma kesopanan tidak sama di berbagai tempat, lingkungan atau waktu.

Definisi Norma Kesopanan lainya adalah suatu aturan yang merupakan pedoman dalam bertindak sosial supaya dipandang baik, tertib, dan penuh respek. Perbuatan sosial yang dilakukan memiliki artian luas, seperti dari cara berbicara, cara berpakaian, gerak tubuh, hingga dalam berhubungan dengan orang lain.

Perbuatan yang sesuai dengan standar norma kesopanan pada masyarakat tentu saja akan di tanggapi dengan positif. Lalu jika ada pelanggaran atas norma ini maka akan ada sanksi berupa teguran, sindiran bahkan mendapatkan cemoohan hingga dikucilkan.

Didalam budaya Indonesia, istilah norma kesopanan sering kita dengar dengan kata sopan santun. Sedangkan dalam bahasa Jawa adalah Unggah-Ungguh.

Sopan santun sangat penting dan merupakan suatu budaya yang wajib dimiliki oleh seseorang ataupun masarakat dan juga organisasi. Jika tidak ada sopan santun maka bisa terjadi perselisihan antar sesama.

Sumber Norma Kesopanan

Norma Kesopanan bersumber asli dari Pergaulan Manusia. Karena manusia sendiri yang mengatur pergaulan tersebut dan terjadi saling menghormati. Hakikat norma kesopanan yaitu kepantasan, kepatutuan atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat.

Norma kesopanan atau sopan santun, tata krama atau adat istiadat tidak berlaku untuk semua masyarakat dunia, tetapi bersifat khusus di tempat yang berlaku untuk sekelompok masyarakat tertentu. Apa yang dianggap oleh sekelompok masarakat, mungkin untuk masyarakat lain tidak demikian.

Fungsi Norma Kesopanan

Adapun norma kesopanan mempunyai fungsi antara lain:

  • Mengatur tingkah laku masyarakat supaya tetap berada di dalam batas-batas kesopanan.
  • Mempertahankan budaya luhur masyarakat.
  • Untuk menjaga hubungan saling menghormati, menghardai dan adanya respek antar sesama.
  • Merupakan suatu panduan tingkah laku sosial yang seiring dengan sistem sosial yang mapan.
  • Menciptakan masyarakat yang selaras agar tercipta rasa nyaman dan tentram di masyarakat tersebut.
  • Sebagai batas seseorang dalam berperilaku agar tidak melewati batas kesopanan pada umumnya.
  • Belajar menghargai diri sendiri
  • Sebagai panduan tingkah laku sosial yang sejalan dengan sistem sosial.

Peranan norma kesopanan sangat signifiikan terhadap hubungan dan interaksi sosial. Norma ini dapat menjadi alat untuk mengevaluasi apakah budaya luhur di masyarakat berhubungan dengan kesopanan yang masih kuat atau sudah luntur.

Baca Juga: Norma Sosial

Kita tentu sering menemui bahwa orang yang masih selalu menjaga norma kesopanan ini kebanyakan saat ini adalah hanya orang-orang tua dan orang yang berpendidikan. Anak muda sering mengabaikan atau ada anggapan tidak mengerti tentang sopan santun.

Padahal seharusnya sebagai generasi muda, tetap menjaga standar norma kesopanan. Ada anggapan anak muda sekarang bahwa standar sopan santun yang digunakan oleh orang jaman dulu tidak relevan dengan anak jaman sekarang.

Ciri-Ciri Norma Kesopanan

Karakteristik atau ciri-ciri dari norma kesopanan atau sopan santun yaitu:

  • Norma kesopanan bersumber dari pergaulan atau hubungan antar masyarakat.
  • Norma kesopanan sifatnya kedaerahan atau lokal, dan kadang tidak berlaku di tempat lain.
  • Pelanggar norma kesopanan akan mendapatkan sanksi seperti celaan, cibiran, kritikan, dikucilkan dari masyarakat setempat.

Sanksi Norma Kesopanan

Orang yang melanggar norma kesopanan biasanya akan mendapatkan sanksi. Namun sanksi tersebut bisa dianggap ringan atau berat yang disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan.

Pelanggar norma ini akan dipandang sinis, tidak menghargai budaya setempat, tidak di respek oleh orang sekitar, di kucilkan, dan lain sebagainya. Penerapan sanksi ini dilakukan oleh otoritas masyarakat itu sendiri. Masyarakat bertindak memberikan sanksi berupa teguran.

Contoh Sanksi Norma Kesopanan

Masyarakat melihat dua orang di jalan tanpa memakai baju. Tentu masyarakat berfikir mereka adalah orang gila. Tetapi ternyata mereka adalah orang yang waras hanya saja mereka melakukan eksperimsn sosial.

Loading...

Masyarakat akan memberikan sansk berupa teguran dan menjelaskan yang mereka lakukan adalah melampaui batas kesopanan.

Contoh berikutnya, seorang siswa memanggil gurunya dengan nama saja. Tanpa ada embel-embel “Pak” atau “Bu”. Tentu kita akan mencela anak itu dengan sebutan anak kurang sopan, sebagai seorang murid tentu harus hormat kepada guru dan siapapun yang lebih tua.

Contoh lain lagi adalah seorang anak memanggil bapaknya dengan sebutan nama, tanpa adanya kata “Pak, atau bapak”. Orang lain akan mencela jika anaknya gila. Karena orang tua harus dihormati dengan memanggilnnya dengan kata-kata yang sopan.

Baca Juga: Norma Hukum

Contoh lagi, remaja dewasa memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan “cui” pada saat bertemu dijalan. Remaja ini tidak menunjukkan respek terhadap orang yang lebih tua tadi. Hal itu merupakan ketidaksopanan. Maka sebagai masyarakat harus menegur remaja tersebut agar bersikap sopan. Berbeda jika kata “cui” itu digunakan untuk memanggil dengan teman sebayanya.

Sehingga, dengan adanya gambaran diatas maka norma kesopanan tergantung dari ruang, waktu dan konteksnya. Kita bisa mengganggap sopan tetapi justru tidak sopan di masyarakat lain.

Untuk itu, pemahaman norma kesopanan ini sangat penting dilakukan utamanya kita yang berada di tempat-tempat baru. Pemahaman norma ini adalah bentuk dari upaya untuk menciptakan kondisi sosial dan masyarakat tetap tentram.

Contoh Norma Kesopanan

Berikut adalah contoh dari norma kesopanan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar kita:

1. Tidak Membicarakan Kejelekan Orang

Dalam organisasi, masyarakat ataupun lingkungan kerja harus tahu bahwa dilarang membahas hal-hal yang berhubungan dengan kejelekan orang lain. Hal tersebut dapat menyakiti atau melukai hati orang yang dibicarakan.

Dan juga membicarakan orang lain atau kejelekannya dapat menambah dosa atau perselisihan antar sesama.

2. Menghormati Yang Lebih Tua

Seseorang yang berumur lebih muda harus menghormati orang yang umurnya lebih tua dari dia. Di masyarakat ataupun di organisasi tetap dijaga sikap soapn santun pada saat berinteraski orang tua.

Contohnya adalah pada saat berpapasan atau di depan orang yang lebih tua sebaiknya membungkuk untuk menghormati walaupun didalam organisasi anda lebih tinggi dari mereka. Karena sopan santun itu tentang usia bukan tentang jabatan.

3. Sopan Santun dalam Bersikap

Sopan santun dalam bersikap mempunyai jangkauan yang luas. Sopan santun harus dari kesadaran pribadi dari pihak yang bersangkutan.

Contohnya adalah ketika ada rapat sekolah atau rapat kerja, biasakan untuk tidak memotong pembicaraan orang lain apabila orang tersebut belum selesai berbicara. Dan juga bersikap sopan santun dengan tidak mengambil apapun di meja teman kerja tanpa sepengetahuan dari pemiliknya.

4. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Didalam masyarakat, kita mengenal istilah gotong royong walaupun saat ini sudah jarang ditemui. Gotong royong bisa dalam hal membersihkan lingkungan tentu akan membuat lingkungan menjadi bersih. Untuk itu agar tidak menyakiti sesama warga, kita sebaiknya tidak membuang sampah sembarangan.

5. Tidak Bicara atau Tertawa Keras

Dalam bekerja baik di kantor atau dalam sebuah organisasi tentu membutuhkan konsentrasi agar pekerjaan cepat diselesaikan. Untuk itu harus dibuat sebuah aturan agar tidak berbicara atau tertawa dengan keras karena bisa mengganggu teman kerja.

Baca Juga: Norma Agama

Hal ini terlebih jika dilakukan oleh pekerja yang masih muda kepada pekerja yang lebih tua, maka akan terlihat ketidaksopanan. Walaupun hal sepele dan remeh jika hal ini dibiarkan justru akan membuat pandangan buruk bagi perusahaan apabila dilihat client atau konsumen.

6. Tidak Menyela Pembicaraan

Dalam suatu organisasi atau masyarakat, tentu saja ada namanya bermusyawarah. Ketika itu orang tentu akan menyampaikan pendapat atau berbicara menurut pandangannya. Untuk itu tidak boleh menyela pembicaraan hingga selesai.

7. Tidak Meludah di Sembarang Tempat

Norma ini sangat luas, contohnya adalah tidak meludah disembarangan tempat. Karena bagi lingkungan atau orang yang tahu tentang kesopanan, hal tersebut sudah masuk dalam pelanggaran norma kesopanan. Sebaiknya meludah di tempat yang sepi, atau didalam kamar mandi.

8. Tidak Berkata Kotor, Kasar, dan Sombong

Berkata kotor, kasar bahkan menyombongkan diri termasuk dalam perbuatan yang tidak mencerminkan norma kesopanan. Jadi berkata baik, sopan dan tidak menyinggung perasaan orang lain tentu akan membuat perkataan lebih bisa diterima dan tidak menyakiti hati.

9. Menerima Dari Tangan Kanan

Ketika menerima atau memberikan sesuatu sebaiknya dengan tangan kanan. Ini akan mencerminkan bahwa kita mempunyai dan tahu tentang sopan santun. Terkecuali ada cacat fisik pada tangan, sehingga tidak dapat memberikan sesuatu atau menerima dengan tangan kanan.

10. Mengucapkan Salam Masuk atau Keluar Rumah

Orang yang akan masuk atau keluar rumah akan lebih dihargai jika mengucapkan salam. Walaupun didalam rumah sendiri hal ini akan mencerminkan bahwa pelaku mempunyai tata krama atau kesopanan. Sehingga akan di respek oleh orang lain.