contoh puisi senja

Puisi Tentang Senja Terbaik

Posted on

Senja yang artinya pergantian waktu dari sore ke malam. Menyisakan siratan rindu, yang sering kali ditulis dalam bentuk puisi. Kalimat demi kalimat terangkai ketika senja dilalui.

Di artikel ini saya buatkan beberapa karya puisi tentang senja. Semoga dapat mewakili perasaan yang sedang melanda. Dan bisa menjadi obat ketenangan.

Silakan baca dengan seksama contoh puisi senja yang bisa membuat pembacanya terbawa perasaan.

Pesona Senja

Detik berganti hari menyelinap sunyi.

Tapak pijakkan hari menyelimuti lagu hari.

Mentari itu bersinar, lalu redup, saat pesona senja menyapa.

Dini hari dalam lirih ku munajatkan hati..

Kenang pesona senja selalu renyuh ungkap sabdanya.

Raga dalam angan bergelayut disudut kota tua.

Rupa lugu nan sumringah bersahaja menyapa laku diri.

Lagumu dirimu yang dinanti di pesona senja surut kota bersahaja.

Tabir berjarak pada takdir yang bersajak.

Hari nanti saat ia yang kau damba nyata kembali,

Luruh doa menyelinapi sepanjang nafas diri.

Pada setianya hati dilagu pesona senja yang merdu nan syahdu.

Baca Juga: 7 Puisi Tentang Cinta Menyentuh

Yakin hati dan kepercayaan mu melangitkan setiap munajatmu.

Nurani hati abadinya hati yang bertasbih.

Liku labirin bersama bait tasbih semesta.

Pada jejak takdir yang didaki, yang kutapaki, yang kulalui dengan kekuatan lambung harap Ilahi.

Lisan diri tak berujar, bungkam seribu bahasa dalam pena.

Duhai diri yang memunajatkan sepenggal asanya kepada sang Ilahi.

Setiap baitnya diam dalam renyuh bertatap sajadah diri.

Pada pesona senja kesekian yang meredup hilang bersama butiran tetes layang angan.

Pesona senja, bubuk waktu Ilahi Rabbi yang mengilhami.

Pesona senja menepi sunyi, menatap syahdunya lagu bersama Ilahi.

Teduh disanubari perlahan tenggelam bersama raut bayangan.

Pesona senja tak mengenal jemu dalam menanti.

Ia hadir dengan sejuta harap hangat meneduhkan tatap hati setiap insan.

Menjadi cerita yang merenyuhkan tatapan.

Sayu nan indah membius nurani setiap insan.

Duhai pesona senja, engkau laksana sabda kasih menentramkan semenanjung layang angan.

Setiamu menjadi pena abadi yang senantiasa menyapa mata hati.

Pada pesona senja, pada penantian sang angan.

Yang tak jemu di frasa jarak yang ku lantunkan.

***

Loading...

Penghujung Senja

Penghujung Senja
Penghujung Senja

Elegi hari dibalut kabut melayang.

Menyambut paginya dalam harapan.

Tatkala penghujung hari datang, sang senja pun turut menggenggam baluran angannya.

Bulan kesekian, setelah senja meredup diiringi jingga.

Rona memerah di cakrawala langit yang indah menuturi ungkap jeda.

Hatiku selepas angan, sepotong harapan menjulai kearahmu.

Degup jiwa bak langit yang abu.

Pada rona senja menutup pijak hari.

Sekian detik telah dilewati,

Di tabir hari berwarna-warni.

Merenungimu sendiri didalam hati bersama Rabbi.

Membasuh raga yang tak berpenghuni.

Menanti pujaan hati di penghujung senja yang sunyi.

Melodi hati sedalam syair yang bernyanyi.

Dipenghujung senja lembaran kertas hati melukis cerita.

Pada jiwa hati yang menempati letaknya.

Tak bisakah usah ada yang menepi.

Senja menyampaikan secarik pesan,

Baca Juga: Puisi Tentang Hujan

Sejauh mata memandang, sedekat jantung berdetak kencang.

Menantimu dikejauhan peufuk senja,

Adakah mungkin dirimu kan nyata hadir dan tak pernah tuk beranjak pergi lagi.

Penghujung senja, menatap ditempatnya hati.

***

Renung Gempita Waktu

Pelik hidup cerita sang pelita,

Peluh raga dalam gegap gempitanya.

Kala hati tak berkompromi, ucap logika yang meluruskan lirihnya hati.

Elegi hari dan waktu bersama memulihkan hati.

Meramu jalan yang diarunginya dikelam sudut tepi.

Logika berkutat dan berjalan mengitari memori.

Menyibak tabir labirin takdir.

Renung hari kutapaki sendiri,

Muhasabah diri pada lantun ayat suci.

Patutkah menyesali waktu yang berlalu?

Kehilangan mu dalam lembar cerita hidupku.

Kehilangan yang menyayat hati.

Tak pernah luput dimakan hari,

Tak pernah pudar menyibak hari,

Seandainya kata perpisahan tak pernah ada dalam sejarah,

Seandainya dirimu masih temani disisi hati,

Mungkinkah kan serupa cerita dititik akhirnya?

Berbicara pada renungan gempita waktu yang bertasbih.

***

Semoga dari membaca puisi diatas, perasaan lebih lega dan tersalurkan isi hatinya. Jangan lupa untuk membaca karya lainnya.