contoh puisi tentang cinta kasih

Contoh Puisi Tentang Cinta Kasih

Posted on

Dalam berpuisi, seorang pencipta bebas mengutarakan isi hatinya. Biasanya tidak jauh dari kebiasaan atau hal yang baru saja dialaminya.

Di artikel ini akan diberikan beberapa contoh puisi tentang cinta kasih, candu dan lainnya. Semoga dapat memberikan wawasan dan dapat mewakili keadaan hati anda.

Candu Itu

Seuntai kata mengalungkan angan

Cawan candu yang menuangkan

Sendu diharu biru

Senyum menipis membelokkan ungkapan

Senyum tipismu ada dibalik bayang

Terpingkal dalam bayang

Mungkin kamu tak kan pernah menyadarinya

Atau mungkin bisik hatimu mampu mencernanya?

Detail yang ku Selami

Alami yang ku tapaki

Sebagian dari sisiku ini menaruh cipta kasih

Waktu perdetik ku hayati

Dan jika akhirnya berpaling arah

Menggelitik kembali dalam alur kisah

Antara dua sisi pandang yang bertabur

Dari jarakku menatap hari

Candu itu adalah,

Tatkala teduh aku menjagamu disetiap ku kayuh do’a bersama Allah Ta’ala

Bilik-Bilik Hati

Bilik-Bilik Hati
Bilik-Bilik Hati

Dunia ini sungguh menggelitik

Mengepakkan sayap pada sepanjang titik sebuah rasa

Skenario semesta cukup apik

Unik sekaligus menarik

Allah sebaik-baiknya tempat berserah segala jejak-jejak rasa

Kehadiran tanpa aba-aba terlebih dahulu

Ini Juga Baca: Puisi Tentang Hujan

Kedatangan spontan tiba-tiba

Kesinggahan letak hati tanpa jeda dan kompromi

Persiapan pun tak terduga

Tak tertafsir bayang nalar sebelumnya

Bilik hati menempati ruhani hati

Bagaikan lautan lepas menerjang ombak

Bilik hati dalam sebongkah tanya

Bilik hati dalam genggaman teka-teki rasa

Bilik hati dalam diamnya yang berkata

Bilik hati dalam mempertahankan rasa dalam tudung diamnya

Teduh Dalam Fitri

Waktu melintas dengan cekat

Sejenak mentafakuri diri

Dari semua yang menghinggapi

Renung teduh dalam kumandang takbir hati

Mengalir deras tak terarah butiran tetes air mata dalam tasbih hati

Kelu lisan memandang ukiran dari balik bingkai foto

Mendiang yang selalu terngiang

Merinding dalam setiap lambungan do’a panjang

Mendekap sayu dalam doa panjang

Engkau selalu hidup didalam hati ini

Teduh dalam Fitri menjaga mu dalam sendu senyum hariku

Menjagamu selalu dekat dihatiku

Memupuk setiap doa hanya untuk mu

Teduh dalam Fitri kumandang takbir

Kau hadir dan mengalir

Teduh dalam Fitri membasuh pelipur hati yang berdesir

Ya Ilahi.. tempatkanlah beliau di syurga mu yang terjaga nan indah

Kepada engkau duhai ibu yang selalu ku rindu dan hidup didalam hati

Menjaga Mu Dalam Do’a

Langit Dalam Cinta

Saat menyelami senandung jingga yang singgah

Saat buntalan kain perca meredam rasa

Jarak perantara diantara sekat yang terjaga

Memilih diam menitipkannya kepada Allah yang maha menjaga

Agar tak salah dalam memahaminya

Agar terhubung langsung dalam doa yang membatin

Jika memang jalan takdirnya bersanding, biar alur Allah yang menggerakkannya

Namun, jika memang jalan takdirnya menjauh dan ia berpaling, biar Allah jua yang memulihkannya

Menitipkan percikkan rasa yang mengalir kepada sang pemilik takdir

Agar terjaga bersama detik waktu yang mengalir

Layaknya kisah Adam dan Hawa yang senantiasa menjaga setia

Miliaran jarak terpisah oleh takdir

Pada akhirnya, disatukan kembali oleh Allah

Menjaga mu dalam doaku ialah caraku

Mencintaimu dengan cara yang sederhana dari tirai sujud doaku

Loading...

Biar skenario Allah yang mencipta dan mengukir ceritanya

Agar ridhaNya senantiasa mengalir

Layang Doa

Sejauh aku melangkah

Sedekat nadi berdenyut

Terhimpit sesak riuh diantara tabir ironis

Menjadi jembatan penguat batin

Diatas pilihan yang menjalin

Layang angan melambung disekat labirin

Bertepi perlahan lalu melintas membuyarkan

Layang munajatku tak hentinya bersuara

Pada jiwa yang mengeriak

Pada jiwa yang terhempas

Siapa yang memahami?

Bak merpati disangkar terisak

Layang Doa menjadi pemupuk harapan

Layang Doa menjadi senandung cinta

Layang Doa terbang ke penjuru langit senja

Layang Doa dalam hati yang membatin

Pilihan Rasa

Perihal sebuah rasa yang berbisik lirih

Rasa yang Ilahi alunkan lewat sebuah hati

Penuh kamu dalam perbincangan ku kepada Allah

Dalam jejaknya yang kian menguji

Diatap ku berdiri,

Dipijak ku membumi,

Menyimpan sebuah rasa memerlukan perjuangan hati seorang diri

Membayangkannya saja seolah enggan berpaling dari mimpi

Sejenak aku bertanya, adakah yang salah dengan rasa ini?

Tak tergapai raga, terbendung jarak yang bernada

Menjadikan bias senja redup dalam nyata

Lewat jalur langit serta doa aku curahkan semua

Sebuah pilihan atas dasar fitrahNya yang bertumbuh

Haruskah diri mempertahankan rasa yang ada?

Atau harus menepikan diri dan melepaskan perasaan yang nyata ada?

Atau aku harus mengungkapkan sepercik rasa yang ada dengan tumpukkan tanda tanya?

Tuntun hatiku Duhai Ilahi Rabbi Yang Terkasih…

Menjemput Malam

Rona jingga membias cakrawala hangat

Langit luas menjadi saksi senja

Malam menjanjikan hati dirundung pilu yang bertasbih

Sepertiga malam sunyi menjadi pelarianku dalam setiap lembaran doa yang bersemi

Tiada yang sanggup mendamaikan pilur hati

Selain bercengkrama akrab bersama lantunan ayat-ayat suci

Menjemput malam bersama kekuatan hati yang bertasbih

Langit Dalam Cinta

Membumbung dilema haru membiru

Menyaksikan dia tersenyum merdu

Apa sebenarnya yang hendak  dituju

Memupuk angan dalam titik temu

Isyarat memercikkan laku

Tertegun lewat isyarat yang memahami

Langit luas menjadi saksi

Pada melodi teka-teki hati

Lihat Juga: Puisi Tentang Cahaya

Langit luas menjadi tatap hati

Sedekat jantung hati yang menatapmu dari sini

Langit luas menjadi saksi

Menitipkan percikkan rindu yang berjarak dilangitku

Purnama Rembulan

Purnama Rembulan
Purnama Rembulan

Didetik malam yang berganti

Belum terpejamkan juga bola mata ini

Seperti ada yang mengganjal didalam hati

Sedalam syahdu hati yang termangu sendiri

Diatap kau berdiri, dilangit yang riuh dengan bintang hati

Hanya ada satu bintang yang setia dalam penantian diri

Hanya ada satu bintang yang setia dalam penjagaannya

Hanya ada satu bintang yang lekat dihati

Satu bintang diantara miliaran bintang dilangit luas

Pada seutas kasih yang hinggap

Ada ungkap rindu yang ku titipkan merdu kepadaNya

Menatapi rembulan dari balik tirai

Merenungi jejak takdir dalam nafas diri

Malam, dalam penantian panjang

Malam, dalam penantian hati

Cahaya rembulan terdiam, tersenyum dipekat malam

Purnama Rembulan menjadi bias-bias sinar harapan

Membentang ke layang langit yang menjulang

Menanti seponggah harapan cerah yang membentang

Terang benderang bersama detik malam

Berselimut malam bersemayam isakkan

Menumpahkan kerinduan dalam lambung angan

Menumpahkan pelik dan peluhnya dalam lambung munajat

Menumpahkan rasa yang terpendam dalam doa diam

Purnama Rembulan membawa harapan akan sebuah langkah yang belum tertuntaskan

Menjadi genap dalam penyempurna iman